Selasa, 23 Januari 2018

QASIDAH BURDAH IMAM AL BUSYRISKI (SKI)

                                         QASIDAH BURDAH IMAM AL BUSYRI

      Bagian akhir dari kitap dalil khairat (setelah asmaul husna,selawat dan doa ) adalah qasidah burdah (berarti jubbah ) qasidah ini ditulis oleh j abu abdillah muhammad bin zaid al-busri,yang lebih di kenal dengan imam al-basri imam al- bairi lahir di dallas atau dalos maroko pada 610 Hijriyyah (1213/masehi) dan di besarkan di busir, mesir samapi meninggal dunia pada 695 (1296M) yang di makamkan di alexandarra, mesir.
      Qasidah burdah terdiri atas 160 bait syair yang ditulis dengan uslub (gaya bahasa) yang di puintis ,menarik, lembut, dan elegan imam busiri menerjemahkan kehidupan Nabi saw ke dalam bentuk bait bait puisi yang bisa di baca dengan berbagai irama yang sangat indah dan merduh dengan upaya ini iya telah berhasil menanamkan kecintaan umat islam kepada jujungan Nabi saw secara lebih mendalam.
      Selain rasa kasih sayang dan kecintaan yang mendalam terhadap Nabi saw nilai-nilai sastra, sejarah dan moral turut terkandung dalam qasidah burdah ini, imam bisri ingin mengajak manusia khususnya umat islam untuk kembali meyontoh kehidupan Nabi saw yang uswatun hasanah (suri tauladan yang baik) mengawal hawa nafsu dan kembali kepada ajaran islam yang murni berdadarkan al-quran dan hadits qasidah ini qasidah ini tidak saja dibaca oleh institusi dan balai-balai pengajian tradisional melainkan turut dikaji dalam di ajarkan pula di universitas al-azhar kairo mesir
      Burdah yang menjadi tema utama dalam karya al-basiri itu adalah merujuk kepada jubah yang di pakai nabi SAW yang kemudian di berikan kepada kaab bin zuhaji bin abi salma seorang penyair terkenal muhadramih (penyair dua zaman yaitu zaman jahiliyah dan islam) konon kaab pada awalnya paling sering mengubah syair berhadap mengajak nabiSAW dan para sahabat dengan perbuatanya yang kerap mengejek nabi dan para sahabat itu, kaab merasa jiwanya terancam, ia pun lari dan kerap bersembuyi untuk menghindari kebenaran para sahabat ketika terjadi penaklukan mekkah saudara kaab yang bernama bu jair bin zuhair mengirim pesan lewat surat yang isinya antara lain menganjurkan kaab agar pulang bertaubat dan berjumpah rasullulah SAW 
      Setelah memahami isi surat itu ka'ab pun pulang ke rumah dan bertaubat ka'ab lalu berangkat ke madina menjumpai abu bakar as-siddiq dan menyerahkan diri kepada rasullulah SAW aksi kaab ini di apresiasi oleh rasullulah SAW dengan memberikan burdanya kepada ka'ab ia pun kemudian mengubah sebuah gasi dan yang bercinta tentang burdah pemberian rasullulah SAW itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar